Home / Berita Terkini / Pendidikan / Gubernur Dedi: Siswa SMK Jangan Manja, Dunia Industri Gak Suka!

Gubernur Dedi: Siswa SMK Jangan Manja, Dunia Industri Gak Suka!

RameNews, Jabar — Siswa SMK itu harus tangguh, pantang menyerah, dan siap kerja keras. Begitulah pesan tegas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat membuka acara Serasi: Semarak Vokasi, Semangat 4 Aksi yang digelar di Gedung Sabuga, Kota Bandung, belum lama ini.

Acara Serasi ini menjadi ajang besar bagi dunia pendidikan vokasi di Jabar. Di dalamnya, ada pembagian sertifikat bagi ribuan siswa siap kerja, penghargaan untuk siswa berprestasi, penandatanganan kerja sama dengan puluhan industri, hingga pameran inovasi karya siswa SMK dari seluruh Jawa Barat.

“Mentalitas Manja, Hilangin!”

Dalam sambutannya, Dedi Mulyadi menegaskan pentingnya membangun mental baja di kalangan siswa vokasi.
“Mentalitas manjanya ilangin, kerja keras kuatin. Enggak ada yang berhasil tanpa kerja keras,” ujarnya penuh semangat.

Ia menekankan, dunia industri tidak memberi ruang untuk alasan atau kemalasan. “Negara yang pendidikannya disiplin, pasti melahirkan orang-orang hebat. Lebih baik saya disebut pemimpin yang kejam, asalkan anak-anak sukses di masa depan,” tegasnya.

Baca juga: Guru SMK di Jabar Berlomba Ciptakan Inovasi

Pesan itu disambut meriah para siswa yang hadir. Bagi Dedi, membangun karakter tangguh dan disiplin jauh lebih penting daripada sekadar nilai akademik.

Ribuan Siswa Tersertifikasi

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Purwanto, menyebut bahwa pihaknya terus memperkuat kemampuan siswa SMK, baik secara kognitif, afektif, maupun keterampilan praktis.

“Sebanyak 4.437 siswa dari Karawang, Purwakarta, dan Subang telah tersertifikasi keahliannya. Semua proses dibiayai oleh provinsi dan sudah terhubung dengan aplikasi ketenagakerjaan Disnaker Jabar,” ungkap Purwanto.

Dengan sertifikasi ini, siswa vokasi diharapkan makin siap menembus dunia kerja — baik di industri lokal maupun nasional.

Empat Aksi Serasi

Kepala Bidang PSMK Disdik Jabar, Edy Purwanto, menjelaskan ada empat aksi utama yang dijalankan dalam program Serasi.

Aksi pertama, Serasi memfasilitasi penyerahan sertifikat kompetensi untuk siswa dari 97 SMK di tiga kabupaten. Ada 4.500 siswa mengikuti pelatihan di bidang otomotif, otomasi industri, pengelasan, elektronika industri, dan pemesinan.

Tonton juga: Juz 30 Lengkap, Nikmati, Amalkan


“Hasilnya, 4.437 siswa dinyatakan kompeten, diuji langsung oleh 75 asesor di 62 TUK dengan melibatkan 15 LSP P1,” kata Edy.

Menariknya, 150 siswa juga lulus pelatihan Bahasa Mandarin dan berhak mendapat sertifikat resmi. “Kemampuan bahasa asing akan memperluas peluang kerja mereka di era global,” tambahnya.

Aksi kedua, program JAWARA (Jagoan Wirausaha) dan KaDM (Kreator Affiliate Digital Muda) yang menargetkan lahirnya 10.000 kreator digital dari kalangan siswa dan guru.
“Hingga kini sudah ada 3.716 duta konten kreator, terdiri dari 3.174 siswa dan 542 guru. Mereka dapat mentoring intensif dari industri seperti PT Chlorine Digital Media, Lazada, Telkomsel, dan SBM ITB,” jelas Edy.

Aksi ketiga, pengembangan kewirausahaan dan ekologi vokasi. SMK- SMK difasilitasi untuk pelatihan bisnis berbasis standar ASEAN Qualification Reference Framework (AQRF) dengan pencatatan omzet melalui aplikasi Omzetku bekerja sama dengan Gema Foundation.

Selain itu, siswa juga diajak berwirausaha ramah lingkungan — seperti di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.
“Kami ingin siswa belajar sekaligus menjaga bumi lewat kegiatan produktif yang berkelanjutan,” ucapnya.

Aksi keempat, penandatanganan 41 MoU, kerja sama dengan dunia industri, sebagai bentuk nyata link and match pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri. “Dari total itu, Disdik Jabar bekerja sama dengan 7 industri, SMK BLUD dengan 21 industri, dan SMK non-BLUD dengan 13 industri,” papar Edy.

Melalui program Serasi ini, Jawa Barat terus membuktikan diri sebagai provinsi pelopor vokasi unggul dan berdaya saing tinggi.
Karena seperti kata Dedi Mulyadi, “SMK bukan cuma soal bisa kerja, tapi soal mental siap menghadapi hidup.” (yans/jbrs)

3 Komentar

  • Jihan nur anjani (x to 6)
    jawaban
    1. disiplin, berani, dan setia.
    2.disiplin, berani, dan setia berarti kita harus bertanggung jawab terhadap waktu dan tugas, berani dalam menghadapi tantangan, dan tetap setia pada janji serta prinsip kebaikan.
    3.datang tepat waktu ke sekolah, berani mengakui kesalahan, dan tidak meninggalkan teman ketika kesulitan.
    4.ayat: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.”
    (QS. An-Nisa: 59)
    hadits: “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi)
    5.karena mengajarkan nilai-nilai islam yang membentuk karakter kuat, disiplin, jujur, dan peduli terhadap sesama. dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, generasi muda dapat menjadi pribadi yang beriman, berakhlak mulia, dan siap berkontribusi positif bagi bangsa dan agama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *