Home / Berita Terkini / Pendidikan / Shalat, Tanda Cinta Kita kepada Allah

Shalat, Tanda Cinta Kita kepada Allah

RameNews.com – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang penuh kesibukan dan tuntutan, masih ada satu bentuk cinta sejati yang sering terlupakan — cinta seorang hamba kepada Tuhannya.

ABSEN SHALAT: Ayo Kita Shalat

Dan bentuk cinta itu bernama shalat.

Shalat bukan sekadar kewajiban lima waktu, melainkan bukti kasih sayang, kepatuhan, dan kerinduan seorang manusia kepada Allah SWT.

Melalui shalat, seorang hamba berbicara langsung dengan Rabb-nya, menyampaikan syukur, memohon ampun, dan menenangkan jiwa yang lelah oleh urusan dunia.

Shalat: Bahasa Cinta Seorang Hamba

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Shalat adalah tiang agama. Barang siapa menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa meninggalkannya, maka ia telah meruntuhkan agama.”

(HR. Baihaqi)

Seorang hamba yang mencintai Allah tentu tidak akan sanggup meninggalkan shalat.

Baginya, setiap waktu shalat adalah janji temu dengan Kekasih Sejati, tempat curhat paling indah, dan momen yang menenangkan hati.

Ustazah Laila Nurbaiti, pengajar Al-Qur’an di Karawang, menuturkan kepada RameNews, Selasa (15/10/2025):

“Kalau kita cinta seseorang, pasti ingin sering bertemu. Begitu juga dengan Allah. Orang yang cinta kepada-Nya, akan selalu menanti waktu shalat. Ia merasa rindu untuk bersujud.”

Meninggalkan Shalat, Tanda Cinta yang Pudar

Sebaliknya, meninggalkan shalat sama saja dengan mengabaikan panggilan kasih dari Allah.

Dalam Surah Taha ayat 132, Allah berfirman:

“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.”

Ayat ini menegaskan bahwa shalat bukan hanya perintah, tetapi juga bentuk pendidikan cinta dalam keluarga. Orang tua yang mencintai anaknya tentu ingin anaknya dekat dengan Allah.

Tonton juga: Soekarno Sang Maha Pecinta

Begitu pula sebaliknya, anak yang cinta kepada Allah akan menjaga shalatnya, bukan karena takut, tapi karena cinta.

Shalat Membentuk Jiwa yang Lembut dan Taat

Shalat mengajarkan kita arti tunduk, sabar, dan taat.

Setiap kali takbir, kita menyerahkan ego; setiap kali rukuk, kita belajar rendah hati; dan setiap kali sujud, kita menyadari bahwa kita hanyalah hamba yang lemah.

“Kalau seseorang sudah menjadikan shalat sebagai kebutuhan, bukan kewajiban, maka ia telah mencapai derajat cinta yang tinggi kepada Allah,” ujar Ustaz Fadhil Rahman, dai muda dari Purwakarta.

Tanda Cinta Sejati

Cinta sejati bukan hanya diucapkan, tetapi dibuktikan.

Begitu pula cinta kepada Allah — tidak cukup dengan kata “Aku beriman”, tapi harus diwujudkan dalam sujud dan doa setiap hari.

Ketika azan berkumandang, itulah panggilan cinta dari Allah.

Dan ketika kita menjawabnya dengan berwudhu dan menegakkan shalat, berarti kita telah membalas cinta itu dengan ketaatan.

RameNews mengajak seluruh umat Islam untuk menegakkan shalat dengan penuh cinta dan kesadaran.

Sebab di antara banyak bentuk cinta di dunia, cinta kepada Allah-lah yang paling abadi dan tidak bertepuk sebelah tangan.

“Shalat bukan sekadar kewajiban, tapi ungkapan cinta paling tulus dari hamba kepada Tuhannya.”

Baca juga: Budaya Taat Hukum Bagi Gen Z (*)

111 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *