RameNews, Jakarta – Dapur-dapur penyedia Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia lagi panas! Gara-gara kasus keracunan yang bikin heboh, Pemerintah langsung turun tangan. Fokus utamanya? Mengevaluasi semua juru masak di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dari Sabang sampai Merauke!
Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan—atau yang akrab disapa Zulhas—nggak main-main. “Salah satu evaluasi yang utama adalah mengenai kedisiplinan, kualitas, kemampuan juru masak tidak hanya di tempat terjadi (keracunan), tetapi juga di seluruh SPPG,” tegas Zulhas dalam konferensi pers di Kantor Kemenkes, Minggu (28/9/2025).
Dapur Bermasalah Ditutup, Wajib Sterilisasi Total!
Evaluasi ini adalah hasil dari Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) MBG yang diikuti menteri-menteri top, mulai dari Mendagri Tito Karnavian, Menkes Budi Gunadi Sadikin, hingga Mensesneg.
Hasilnya? Pemerintah langsung kasih hukuman setimpal: dapur SPPG yang ketahuan bermasalah langsung ditutup sementara!
Tak hanya itu, Zulhas mewajibkan semua SPPG untuk:
Mensterilisasi total seluruh alat makan.
Memperbaiki sanitasi, terutama kualitas air dan alur limbah.
Wajib punya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SHLS).
Baca juga: Eks Kepala BRI Bobol Brankas Demi Main Judol
Untuk memastikan semua berjalan lancar, Kemenkes bakal mengoptimalkan peran Puskesmas dan UKS untuk rajin memantau SPPG.
Perintah Langsung dari Istana: Koki Wajib Terlatih dan Ada Rapid Test Makanan!
Kepala Negara, lewat siaran pers dari Badan Gizi Nasional (BGN), langsung kasih instruksi keras. Intinya, Tata Kelola SPPG wajib ditingkatkan!
“Presiden menegaskan perlunya peningkatan tata kelola sekaligus memberikan arahan agar setiap SPPG memiliki koki terlatih dan dilengkapi alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan,” bunyi siaran BGN.
Bukan cuma itu, Presiden juga menginstruksikan SPPG wajib punya:
Alat sterilisasi ompreng atau food tray.
Filter air canggih.
CCTV yang tersambung langsung ke pusat pengawasan!
Prabowo berharap langkah-langkah sat-set ini bikin program gizi nasional makin aman dan tepercaya.
Kasus Keracunan Melonjak: SPPG Baru Jadi Biang Keladi!
Kepala BGN, Dadan Hindayana, membeberkan data yang cukup bikin kaget ke Presiden.
Total SPPG yang sudah beroperasi mencapai 9.615 unit, melayani sekitar 31 juta penerima manfaat. Sayangnya, kasus keracunan ikutan naik tajam!
Periode 6 Januari – 31 Juli 2025 (2.391 SPPG): terjadi 24 kasus.
Periode 1 Agustus – 27 September 2025 (tambah 7.244 SPPG): terjadi 47 kasus!
“Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM (sumber daya manusia) masih membutuhkan jam terbang,” jelas Dadan, sang ahli serangga dari IPB.
Tonton juga: The Conjuring: Last Rites (Membosankan..)
Faktor pemicu lain? Kualitas bahan baku yang kurang oke, kondisi air yang meragukan, dan seringnya pelanggaran terhadap SOP.
Wah, PR besar nih buat para juru masak dan pengelola SPPG! Jangan sampai menu bergizi malah jadi menu bikin sakit perut, ya! (yans/ant/dtks)











3 Komentar