Home / Berita Terkini / Viral / 842 Siswa Keracunan, Warga Bandung Minta MBG Dihentikan

842 Siswa Keracunan, Warga Bandung Minta MBG Dihentikan

RameNews, Bandung – Kasus keracunan massal yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali bikin heboh di Jawa Barat. Setelah sebelumnya muncul di Garut, kini giliran Bandung Barat yang jadi perhatian.

Ratusan pelajar dari tingkat PAUD, SD, SMP, hingga SMA dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, dan pusing usai menyantap makanan MBG.

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, langsung memberi perhatian khusus. Ia berencana memanggil pihak Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penyelenggara MBG untuk melakukan evaluasi besar-besaran.

“Minggu depan saya undang Kepala MBG untuk evaluasi terbuka supaya kasus seperti ini tidak terulang lagi,” kata Dedi.

Baca juga: Horor MBG di Bandung Barat, 301 Siswa Keracunan

Soal kemungkinan MBG dihentikan sementara, Dedi masih menunggu hasil pembahasan dengan pihak terkait.

Rangkaian Kasus di Bandung Barat

Keracunan pertama muncul di Cipongkor pada Senin (22/9/2025) dengan 475 korban. Lalu, kasus kedua di tempat yang sama pada Rabu (24/9/2025) menimpa 500 orang. Masih di hari yang sama, kasus ketiga terjadi di Cihampelas, dengan 60 korban. Total sementara korban sudah tembus 842 siswa.

Langkah Cepat Penanganan

Pemerintah daerah langsung bergerak dengan menyiagakan ambulans, mengerahkan tenaga medis dari Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cimahi, hingga Kabupaten Bandung, menyiapkan rumah sakit sekitar untuk menampung korban.

Suara Orang Tua

Beberapa orang tua siswa ikut bersuara.

Maman (55), warga Cilimus, sudah sempat melarang anaknya makan MBG setelah kasus pertama, tapi larangan itu tak digubris.
“Kemarin udah diingetin jangan dimakan, tapi tetap dimakan,” katanya. Menurut Maman, lebih baik anggaran MBG diberikan langsung ke orang tua agar bisa memasak sendiri.

Tonton juga:ย The Conjuring: Last Rites (Membosankan..)

Titin Marlina (40), warga Cipongkor, juga mengaku sempat mewanti-wanti anaknya. Tapi sang anak tetap ikut makan dan akhirnya keracunan.
“Lebih baik diberhentikan, diganti uang saja. Kalau masak di rumah, lebih terjamin sehat,” ujarnya tegas.

Nasib MBG ke Depan

Pihak Pemkab Bandung Barat menyatakan akan melaporkan kasus ini ke BGN sebelum menentukan langkah selanjutnya. Semua perkembangan juga rutin dilaporkan ke Gubernur Jabar.

Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamen Sesneg) Juri Ardiantoro menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak akan dihentikan, meski muncul desakan sejumlah kalangan untuk melakukan evaluasi menyeluruh pascakasus keracunan massal di Bandung Barat, Jawa Barat.

“Memang beberapa aspirasi dari beberapa kalangan yang minta ada evaluasi total, ada pemberhentian sementara, ada juga sambil jalan kita perbaiki tapi tidak perlu menghentikan secara total,” katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Menurut Juri, hingga saat ini kebijakan pemerintah adalah melanjutkan program sembari melakukan perbaikan dan evaluasi ketat terhadap rangkaian peristiwa keracunan di program MBG.

โ€œMasalah-masalah yang terjadi segera akan diatasi, dievaluasi cari jalan keluar,” katanya. (yans/kmps/dtk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *