RameNews, Jakarta – Mantan aktivis Reformasi 98, Budiman Sudjatmiko, menyampaikan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto berkomitmen menindaklanjuti permintaan pembebasan aktivis yang ditahan usai kericuhan demo Agustus lalu.
Hal itu diungkap Budiman usai mendampingi Prabowo berdialog dengan Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (11/9/2025).
“Soal penahanan teman-teman kemarin, mahasiswa, Pak Presiden menyambut ‘oke akan ditindaklanjuti’,” kata Budiman.
Selain itu, ia menyebut Prabowo juga merespons positif tuntutan GNB soal reformasi kepolisian. Meski begitu, Budiman belum membeberkan detail langkah yang akan diambil.
“Tunggu saja, nanti Pak Presiden sendiri yang akan menjelaskan,” ujarnya.
Komisi Reformasi Polri?
Pendeta Gomar Gultom dari GNB menambahkan, dalam dialog tersebut Prabowo berencana membentuk tim atau komisi khusus reformasi kepolisian.
Baca juga: Kontroversi Ucapan, Keponakan Presiden Prabowo Mundur dari DPR
“Usulan evaluasi dan reformasi Polri disambut baik oleh Pak Presiden,” kata Gomar.
Pemerintah Belum Sepakat Tim Independen
Meski begitu, rencana pembentukan tim investigasi independen terkait kericuhan demo masih menuai perbedaan pendapat.
Menko Kumham Imipas, Yusril Ihza Mahendra, menilai tak perlu ada tim khusus. Ia menegaskan, investigasi cukup dipercayakan pada aparat penegak hukum yang ada.
Tonton juga: The Conjuring: Last Rites (Membosankan..)
“Lebih cepat kalau ditangani aparat sekarang, daripada menunggu lama pembentukan TGPF,” ucap Yusril.
Senada, Wamenko Otto Hasibuan juga menilai kepolisian sudah bekerja baik. Ia bahkan menyebut para terduga pelaku yang ditahan tidak merasa mendapat intimidasi.
“Tak ada satu pun yang mengeluh. Mereka hanya bilang tidak bersalah,” kata Otto. (jpn/yans)











Satu Komentar