Home / Berita Terkini / Nasional / Bali Berduka: Banjir Besar, 2 Tewas, 4 Hilang, Ruko Ambruk

Bali Berduka: Banjir Besar, 2 Tewas, 4 Hilang, Ruko Ambruk

RameNews, Bali – Empat orang dilaporkan hilang setelah dua ruko di Jalan Hasanuddin, Denpasar Barat, ambruk dihantam derasnya arus sungai, Rabu (10/9) pagi. Keempat korban hanyut bersama bangunan yang berada persis di tepi sungai.

“Iya, empat orang masih hilang di ruko yang hanyut ini. Dua ruko, masing-masing dua orang,” ujar Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Laksmi Krisna Dewi.

Ruko yang roboh membelakangi sungai dan tergerus dari bagian belakang sekitar pukul 05.30 WITA. Dari empat korban, diketahui tiga di antaranya adalah perempuan dan satu laki-laki.

“Mudah-mudahan segera ditemukan,” harap Kompol Laksmi. Saat ini, puing-puing masih menumpuk dan kondisi bangunan di sekitar lokasi masih rawan roboh.

Petugas belum bisa menyisir seluruh area karena air sungai masih tinggi. Warga juga diimbau untuk menjauhi lokasi, terutama area sekitar jembatan yang rawan longsor.

43 Titik Terendam, 2 Orang Tewas di Jembrana

Banjir hebat menyapu sejumlah wilayah di Bali sejak Selasa (9/9) sore. Hujan deras non-stop membuat permukiman terendam, jalan lumpuh, hingga warga mengungsi.

Di Kabupaten Jembrana, air bah menewaskan dua orang dan memaksa belasan warga mengungsi. Sementara di Denpasar, setidaknya 43 titik terendam banjir hingga 2-3 meter.

Jalan Hasanuddin, Gajah Mada, Diponegoro lumpuh total. Air bahkan mencapai atap bangunan di Kampung Wanasari, pinggir Sungai Badung. Wilayah Padangsambian, Monang Maning, Pasar Kumbasari dan sekitarnya ikut terdampak.

Baca juga: PKH Tahap Tiga Cair, Ini Cara Mengeceknya

“Sekarang masih dalam penanganan,” kata Sekretaris BPBD Denpasar, Gede Agung Teja Bhusana Yadnya.

Apa Penyebabnya?

Menurut BBMKG Wilayah III Denpasar, cuaca ekstrem ini dipicu oleh gelombang atmosfer Rossby yang aktif di wilayah Bali. Gelombang ini meningkatkan pertumbuhan awan konvektif yang memicu hujan lebat.

“Kondisi ini diperkuat kelembaban tinggi dari permukaan hingga 500 milibar,” jelas Wayan Musteana dari BBMKG.

Diprediksi, intensitas hujan akan berkurang dalam sehari ke depan. Bali saat ini memasuki masa peralihan dari kemarau ke musim hujan.

Hujan Deras & Akses Jalan Lumpuh

Hari Raya Pagerwesi yang biasanya khusyuk, kali ini diselimuti mendung dan kecemasan. Hujan tak henti mengguyur sejak Selasa siang hingga Rabu pagi. Jalan-jalan utama seperti Gilimanuk–Denpasar lumpuh total.

Jembatan Yeh Nusa di Tabanan tertutup air setinggi 40 cm. Kendaraan dari dua arah harus putar balik. Pasar Bajera dan sejumlah kawasan di Kecamatan Negara juga ikut terendam.

Tonton juga: The Conjuring: Last Rites (Membosankan..)

Ramenews akan terus memantau situasi. Tetap waspada, dan hindari area rawan longsor atau banjir susulan. Untuk warga terdampak, segera menuju posko atau lokasi evakuasi terdekat. (yans/dtk/rba)

Satu Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *